Labels

Senin, 22 Oktober 2012

Kondisi Politik Menjelang G 30 S / PKI


Kondisi Politik Menjelang G 30 S / PKI
        
Doktrin Nasakom yang dikembagkan oleh Presiden Soekarno memberi keleluasaan PKI untuk memperluas pengaruh. Usaha PKI untuk mencari pengaruh dukungan oleh kondisi ekonomi bangsa yang semakin memprihatinkan. Dengan adanya nasakomisasi tersebut, PKI menjadi salah satu kekuatan yang penting pada masa Demokrasi Terpimpin bersama Presiden Soekarno dan Angkatan Darat.
Pada akhir tahun 1963, PKI melancarkan sebuah gerakan yang disebut “aksi sepihak”. Para petani dan buruh, dibantu para kader PKI, mengambil alih tanah penduduk, melakukan aksi demonstrasi dan pemogokan.
Untuk melancarkan kudeta, maka PKI membentuk Biro Khusus yang diketuai oleh Syam Kamaruzaman. Biro Khusus tersebut mempunyai tugas – tugas berikut.
a.       Menyebarluaskan pengaruh dan ideology PKI ke dalam tubuh ABRI.
b.      Mengusahakan agar stiap anggota ABRI yang telah bersedia menjadi anggota PKI dan telah disumpah dapat membina anggota ABRI lainnya.
c.       Mendata dan mencatat para anggota ABRI agar sewaktu – waktu dapat dimanfaatkan untuk kepentingannya.
Memasuki tahun 1965 pertentangan antara PKI dengan Angkatan darat semakin meningat. D.N. Aidit sebagai pemimpin PKI beserta Biro Khusus, mulai meletakkan siasat – siasat untuk melawan komando puncak AD. Berikut ini siasat – siasat yang ditempuh oleh Biro Khusus PKI.
a.       Memojokkan dan mencemarkan komando AD dengan tuduhan terlibat dalam persekongkolan menentang RI, karena bekerja sama dengan Inggris dan Amerika Serikat.
b.      Menuduh komando puncak AD telah membentuk “Dewan Jenderal” yang tujuannya menggulingkan Presiden Soekarno.
c.       Mengorganisir perwira militer yang tidak mendukung adanya “Dewan Jendral”.
d.      Mengisolir komando AD dari angkatan – angkatan lain.
e.       Mengusulkan kepada pemerintah agar membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari para buruh dan petani yang dipersenjatai.
Ketegangan politik antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya setelah tanggal 30 September 1965 dini hari atau awal tanggal 1 Oktober 1965. Pada saat itu terjadi panculikan dan pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat.

0 komentar:

Posting Komentar